Oleh: ecolifestyleitsme | Mei 18, 2009

KESEHATAN PERJALANAN

Dalam perjalanan, kesehatan merupakan komponen utama
yang harus kita perhatikan baik secara individu maupun
secara kelompok. Kesehatan ini tidak hanya pada saat
perjalanan saja tetapi harus kita nikmati pula setelah
perjalanan. Untuk tujuan itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi
keberhasilan perjalanan kita yakni :

1. Persiapan fisik
Diluar peralatan dan perlengkapan, fisik dan kesegaran jasmani
membutuhkan persiapan yang tak kalah pentingnya. Fisik yang
baik tidak bisa dicapai dalam waktu yang singkat tetapi harus
dengan latihan yang teratur dan kontinyu. Dasar yang paling
penting bagi pendaki gunung adalah tenaga aerobik, sebab
kegiatannya sangat dipengaruhi oleh suplai oksigen melalui
peredaran darah ke otot-otot badan. Oleh karena itu harus
dilakukan latihan-latihan aerobik secara teratur seperti lari atau
bersepeda.
Selain aerobik, kekuatan dan ketahanan otot juga perlu dilatih.
Otot-otot itu adalah otot bahu, punggung, pinggang, dan kaki.
Hal ini dapat dilatih dengan menggunakan beban seperti
mengangkat barbel dan sejenisnya.

2. Persiapan Mental
Meskipun mental seseorang akan terbentuk dengan sendirinya
dan sudah bawaan lahir, tetapi pengembangannya dapat dilakukan
secara perlahan-lahan dalam waktu yang panjang, yang salah
satunya dengan meningkatkan latihan fisik. Keseimbangan antara
faktor fisik dan mental harus selalu kita usahakan baik dalam
perjalanan maupun kehidupan sehari-hari. Khusus untuk alam
bebas kita harus percaya pada kemampuan kita untuk menangani
segala hal.
Motivasi yang baik dapat juga meningkatkan mental. Mendorong
motivasi seseorang merupakan hal yang cukup susah, karena
kita harus tahu segala hal mengenai pribadi, pembawaan, sifat
dan kegemaran orang tersebut. Hal ini harus kita lakukan secara
hati-hati dan perlahan-lahan sehingga tidak menyinggung
perasaan yang menimbulkan antipati dan mematikan motivasi.

3. Daya Tahan Tubuh
Daya tahan tubuh ini sangat dipengaruhi beberapa faktor antara
lain :

a. Kebutuhan oksigen
Oksigen merupakan komponen yang sangat penting bagi proses
penyediaan energi dalam tubuh yang diolah dari makanan. Seringkali
harus kita lakukan aklimatisasi untuk menyesuaikan kemampuan
tubuh dengan kadar oksigen disuatu tempat.

b. Kebutuhan cairan
Dalam kondisi normal manusia tidak dapat hidup tanpa air. Manusia
dapat hidup 3 hari tanpa air, tetapi dapat pula mencapai 8 hari
dalam suhu 20 sampai 30 derajat.

c. Makanan
Untuk aktifitas alam terbuka jumlah kalori yang diperlukan seseorang
adalah 2500 s/d 3500 kalori per hari. Sumber makanan yang dapat
kita peroleh untuk kondisi di atas adalah karbohidrat, lemak, dan
protein; dengan komposisi 75% karbohidrat dan 25% lemak.

d. Suhu lingkungan
Suhu lingkungan sangat mempengaruhi daya taha tubuh, karena
akan berpengaruh langsung pada kondisi tubuh yang akan dapat
menyebabkan kematian pada suhu dingin dan kejang-panas atau
kematian pada suhu panas. Suhu tubuh manusia lebih mudah
menyesuaikan pada suhu panas daripada suhu dingin, karena suhu
lingkungan yang rendah mengakibatkan kalori yang diperlukan oleh
tubuh lebih besar untuk mempertahankan suhu tubuh tetap normal.

POKOK-POKOK P3K
a. Jangan panik bukan berarti lamban dalam bertindak, tetapi tetap
tenang sehingga dapat bekerja secara efektif.
b. Perhatikan pernafasan korban, langkah-langkah yang harus
dilakukan :
Ü bebaskan jalan pernafasan
Ü berikan nafas buatan bila korban tidak bernafas
Ü lakukan resusi jantung dan paru-paru jika denyut nadi tidak
ada
c. Hentikan perdarahan yang terjadi dengan jalan tekan kuat-kuat
tempat perdarahan dengan kasa dan sapu tangan lalu ikat.
Letakkan bagian yang mengalami pendarahan lebih tinggi dari
bagian yang lain. Bila perlu ikat dengan torniquet.
d. Perhatikan tanda-tanda shock dan patah tulang.
e. Jangan berikan makanan dan minuman pada korban yang tak
sadar.
f. Jangan terburu-buru memindahkan korban kecuali bila keadaan
korban tidak memungkinkan ( korban kebakaran ).

Obat dan Peralatan
a. Obat-obatan
Ü Obat penghilang rasa sakit dan demam seperti aspirin,
paracetamol, dll
Ü Obat sakit perut seperti new diatab, oralit, trisulfa, dll
Ü Obat keracunan seperti Norit
Ü Obat anti alergi seperti CTM
Ü Obat anti malaria seperti pil kina
Ü Obat flu dan batuk
Ü Obat tetes mata
Ü Alkohol
Ü Salep luka bakar
Ü Obat gosok seperti balsam, minyak kayu putih
Ü Krim pelindung kulit seperti Pabanox, Sunscream
Ü Krim anti memar seperti trombophop
Ü Chlor ethyl spray
Ü Obat luka baru seperti Bethadine
Ü Dll

b. Peralatan
Ü Buku petunjuk P3K
Ü Mitella (pembalut segitiga)
Ü Plester
Ü Kasa steril dan kapas
Ü Perban
Ü Gunting, pinset, pisau kecil
Ü Cotton bud, jarum kecil dan peniti
Ü Lampu senter
Ü Dll

MENGATASI HENTI NAPAS DAN HENTI JANTUNG
Ada beberapa kemungkinan mengapa orang tidak bernafas:
Ü Jalan nafas tersumbat misal karena muntah dan pendarahan
Ü Jalan napas membengkak misal karena keracunan gas
Ü Kelumpuhan alat pernapasan msal karena terkena aliran listrik
atau keracunan
Cara mengatasinya adalah :
Ü Bebaskan jalan napas. Baringkan korban telentang, kepala
dimiringkan, buka mulut dan ambil sumbatan yang ada didalamnya
dengan 2 jari.
Ü Buka jalan napas yang selebar-lebarnya dengan cara mendorong
dahi ke belakang sehingga posisi leher menjadi lurus atau dengan
memberi bantalan di bawah bahu tetapi jangan dibawah kepala
karena leher akan tertekuk.
Ü Berikan napas buatan dari mulut ke mulut. Buka mulut kita lebar
lebar dan tempelkan pada mulut korban, pijit hidung korban dan
hembuskan napas ke dalam saluran napas penderita bila dada
korban mengembang berarti udara telah mencapai rongga paruparu,
lepaskan bibir anda supaya terjadi pelepasan udara secara
pasif dari paru-paru. Lakukan hal serupa sampai 12 kali untuk
orang dewasa dan 20 kali untuk anak-anak.

Cara resusi jantung dan paru-paru :
Ü Baringkan korban telentang dengan alas datar dan cukup keras,
dorong dahi ke atas sehingga leher menjadi lurus.
Ü Cari ujung dada iga bagian depan (2 jari diatas ujung dada) lakukan
pijat jantung.
Ü Letakkan pangkal telapak tangan di daerah tersebut dan telapak
tangan yang lain menumpang pada tangan utama tetapi siku dalam
kondisi lurus, tekan secara menghentak dan kendurkan secara
perlahan-lahan.
Ü Ulangi cara tersebut sampai korban bernapas.
Ü Hal itu harus kita kombinaikan dengan pernapasan buatan dengan
komposisi 2 kali napas buatan kemudian 15 kali pijat jantung.(untuk resusi jantung harap dilakukan oleh tenaga ahli dikarenakan,apabila tenaga yang kita gunakan terlalu besar maka akan merusak tulang dada korban.dan apabila tenaga untuk menekann nya kurang maka tekanan tersebut tidak dapat sampai)

GANGGUAN UMUM
Adalah terganggunya fungsi seluruh tubuh akibat suatu kecelakaan.
Macam gangguan umum :

1. Lena
Penyebab berkurangnya peredaran darah ke otak yang disebabkan
oleh emosi yang hebat, rasa nyeri, keadaan lemah setelah sakit,
terlampau banyak mengeluarkan tenaga dalam kondisi perut
kosong,
Gejala yang timbul pada korban seperti :
Pusing, telinga berdenging, mual, mata berkunang-kunang, keluar
keringat dingin, dan denyut nadi lemah.
Pertolongan :
Tidurkan telentang korban dan kepala agak rendah, longgarkan
pakaian dan usahakan korban menghirup udara segar. Kemudian
beri selimut agar badan segar kembali. Setelah korban sadar dan
dapat minum beri kopi hangat atau sedikit anggur.

2. Gugat ( Shock)
Disebabkan karena jumlah darah yang beredar dalam pembuluh
darah sangat kurang dan merupakan kelanjutan dari lena.
Gejala yang timbul pada korban :
Seperti gejala pada lena, yang banyak disebabkan oleh
pendarahan (ke luar maupun ke dalam) dan luka bakar yang
cukup luas sehingga korban pingsan.
Pertolongan :
Baringkan korban di tempat yang segar udaranya dengan kepala
lebih rendah dari kaki (kecuali jika ada luka di kepala), tenangkan
korban dan hentikan pendarahan yang terjadi dan secepatnya
dibawa ke Rumah sakit.

3. Pingsan
Kondisi dimana fungsi otak terganggu sedemikian rupa sehingga
korban tidak sadarkan diri.
Gejala yang timbul :
Tidak menyahut jika dipanggil, tidak bereaksi saat diberi
rangsangan, biasanya korban terbaring tidak bergerak tetapi
pernapasan dan denyut nadi ada.
Pertolongan :
Baringkan korban di tempat teduh dan segar, miringkan kepala
korban supaya korban muntah, longgarkan pakaiannya dan selimuti
agar tidak kedinginan, dan scepatnya bawa korban ke RS untuk
mendapat pertolongan lebih lanjut.

4. Mati Suri
Adalah keadaan lanjut dari pingsan dimana pernapasan tidak
nampak, denyut nadi hilang, biji mata melebar dan tidak bereaksi
terhadap penyinaran, muka pucat agak kebiruan.
Pertolongan :
Baringkan korban telentang, dan longgarkan pakaian korban;
hilangkan segala barang yang dapat menyumbat pernapasan
kemudian lakukan pernapasan buatan atau kalau perlu pijat
jantung. Segera hubungi dokter untuk penanggulangan lebih
lanjut.

5. Penyakit Pegunungan
Sering disebut Mountain Sickness yang diakibatkan makin
berkurangnya kadar oksigen pada daerah yang tinggi yang akan
mempengaruhi aktivitas pendaki karena kekurangan suplai oksigen
atau hipoksia.
Gejala :
Korban pusing, letih, rasa kantuk yang hebat, mual, pucat, sesak
napas, kemudian tubuh menjadi panas, perasaan gelisah, telinga
berdenging, dan sukar tidur.
Pertolongan :
Beri istirahat yang cukup sehari atau dua hari, bila tidak ada
perubahan bawa korban ke tempat yang lebih rendah.

6. Gangguan Setempat
Adalah kecelakaan yang terasa sakit pada bagian tubuh yang
terkena.

Macam gangguan setempat :

1. Luka
Dapat terjadi dimana saja dan disebabkan oleh benda tumpul
atau tajam.
38

Macam-macam luka :
Ü Luka iris
Ü Luka tusuk
Ü Luka memar
Ü Luka robek
Pertolongan yang harus diberikan dengan menghentikan
perdarahan mencegah infeksi dan kerusakan lebih lanjut dengan
cara-cara yang mudah dan cepat.

2. Luka gigitan ular
Untuk jenis ulat Colubridae (ular belang, sendok/kobra), tandatanda
gigitannya tidak begitu jelas tetapi langsung mempengaruhi
susunan saraf. Biasanya disertai sesak napas dan luka gigitan
tudak terasa tetapi sangat mematikan.
Untuk jenis ular Viperidae (ular puspa, ular tanah), tanda-tandanya
gigitannya akan menimbulkan bercak darah diseluruh tubuh disertai
batuk dan kencing darah karena mempengaruhi sistemperedaran
darah. Luka gigitannnya terasa nyeri dan bengkak.
Berdasarkan tipe gigi bisa, ular dikelompokkan menjadi 4 bagian,
yaitu :
Ü Aglypha : tidak mempunyai gigi bisa, seperti sanca
Ü Phistoglypha : mempunyai gigi bisa dibelakang, misalnya ular
cincin emas
Ü Proteroglypha : mempunyai gigi bisa didepan yang efektif untuk
menyalurkan bisa
Ü Solenoglipha : mempunyai gigi bisa di depan dan dapat dilipat.
Umumnya gigi bisa dapat dilipat.
Macam-macam bisa :
Ü Neurotoksin : menyerang saraf dan bersifat bertentangan
dengan transmisi jaringan syarag. Menybabkan kelumpuhan
pada alat pernafasan dan rusaknya jeringan otak.
Ü Hemotoksin : menyerang darah dan sistem peredarannya,
menguraikan protein, menyebabkan sel darah rusak.
Ü Kardiotoksin : menyerang otot jantung
Ü Miktotoksin : menyerang cairan tubuh
Pertolongan :
Baringkan korban, letakkan bagian yang digigit lebih rendah dari
jantung, kurangi aktivitas korban untuk mencegah penyebaran
bisa. Kenakan torniquet di atas luka gigitan dan kendurkan 15
sampai 30 detik, perbesar luka gigitan dengan pisau steril dan
isap luka untuk mengeluarkan bisa dari darah (mulut penolong
tidak boleh ada luka). Tutup luka dengan kasa steril dan beri
betadine kemudian dibalut. Bawa ke RS terdekat.
Khusus luka gigitan serangga (kalajengking, kelabang, laba-laba,
dll) pertolongan yang dilakukan adalah :
Olesi luka dengan amonia atau kapur sirih, kompres dengan es
atau soda kue (untuk gigitan kalajengking) dan cuci dengan anti
septik. Oleskan balsam/obat gosok untuk mengurangi rasa sakit
dan segera dibawa ke RS.

3. Sengatan Binatang
Pertolongan :
Ambil sengat yang tertinggal, cuci bekas sengatan dengan air
garam kemudian air hangat beberapa kali. Untuk ubur-ubur dengan
alkohol, amoniak atau dengan aseton. Oleskan obat gosok untuk
mengurangi rasa sakit.

4. Patah tulang
Macam patah tulang : terbuka (tulang menonjol keluar dan
berhubungan langsung dengan udara luar) dan tertutup.
Tanda-tanda patah tulang : sakit pada bagian yang patah bila
tersentuh atau digerakkan, tidak bisa digerakkan, sekitar luka
bengkak dan kebiruan atau tulang mencuat keluar.
Pertolongan :
Pada luka tertutup tidak perlu membuka pakaian yang menutupi
seperti pada patah tulang terbuka. Bila terjadi perdarahan lakukan
perawatan, lakukan pembidaian yang ditentukan, dan segera bawa
ke RS.
Syarat pembidaian :
Ü Panjang bidai cukup untuk luka
Ü Bidai harus pipih, lembut, dan empuk
Ü Ikatan cukup jumlahnya dan tidak terlalu ketat atau longgar
Ü Ikatan dilakukan pada atas dan bawah luka
5. Pendarahan
Cara menghentikan pendarahan :
Ü Tekan ditempat pendarahan dengan setumpuk kasa steril atau
kain bersih dilipat tebal, tutup daerah luka dan tekan, segera
bawa ke RS. Selama itu angkat bagian yang terluka lebih
tinggi dari letak jantung.
Ü Tekan pada tempat-tempat tertentu, seperti pangkal pembuluh
nadi yang terluka.
Ü Tekan dengan torniquet
Torniquet adalah balutan yang menjepit sehingga aliran darah
dibawahnya terhenti. Caranya :
Ü Buat ikatan pada anggota tubuh yang cidera
Ü Selipkan batang kayu dibawah ikatan tersebut
Ü Kencangkan dengan memutar kayu tersebut
Ü Agar kedudukan kayu tidak berubah, ikat ujung satunya
Torniquet hanya dilakukan pada luka pendarahan hebat,
kendurkan selama 30 detiktiap 10 menit.

6. Terkilir
Disebabkan adanya hentakan yang keras terhadap sebuah sendi
dengan arah yang salah sehingga jaringan pengikat antara tulang
rusak dan menimbulkan pendarahan yang menggumpal dibawah
kulit, menyebabkan pembengkakan.
Pertolongan :
Kompres bagian yang terluka dengan es selama 30 menit dan
balut dengan pembalut elastis atau mitella.

7. Keracunan
a. Racun yang ditelan
Ü Makanan. Tindakan utama adalah dengan mengusahakan
makanan yang ditelan keluar dengan menekan langit-langit
tenggorokannya dengan jari. Kemudian beri norit atau arang
yang telah ditumbuk dan dilarutkan ke air.
Ü Alkohol. Usahakan agar muntah dan bilas lambung dengan
soda kue (1 sendok teh dalam segelas air) tiap jam. Dapat
pula diberikan kopi pekat.
Ü Obat. Usahakan korban muntah dan beri kopi pekat. Bilas
lambung dengan usu atau soda kue, rangsang supaya korban
muntah. Bila racun termakan lebih dari 3 jam pembilasan
lambung tidak boleh dilakukan apabila racunnya bersifat
korosif seperti korosif sepert asam, basa keras, bensin dan
minyak tanah.
b. Racun yang terisap
Pertolongannya : singkirkan korban dari tempat keracunan ke
tempat berudara segar dan berikan pernapasan buatan.
c. Racun melalui kulit
Pertolongannya : lepas pakaian yang terkena racun dan bilas
kulit dengan air mengalir.

Teknik membalut dan evakuasi
1. Teknik membalut
a. Membalut dengan mitella
Mitella terbuat dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki
dengan panjang 90 cm.
Cara-cara membalut dengan mitella lihat gambar (lampiran)
b. Membalut dengan Pembalut Pita
Cara-cara membalut dengan Pembalut Pita lihat gambar
(lampiran)
2. Teknik Evakuasi
a. Jarak dekat
Apabila korban tidak menunjukkan tanda-tanda patah tulang
leher, tulang belakang, tulang tengkorak, dan gegar otak;
maka korban dapat ditarik.
b. Melalui lorong sempit
Apabila korban pingsan dan harus kita bawa keluar dari
terowong atau lorong, ikat tangan korban dan gantungkan
pada leher penolong, penolong merangkak.
c. Dengan selimut :
Digunakan untuk mengusung korban yang pingsan sebagai
ganti tandu.
d. Korban yang sadar tetapi tidak bisa jalan sendiri dapat kita
usung.
e. Korban yang memerlukan sedikit bantuan karena korban mampu
berjalan sendiri sehingga tidak memerlukan bantuan.
Baca Selengkapnya..

Oleh: ecolifestyleitsme | Mei 18, 2009

Pertolongan Pertama Pada Keracunan Makanan

Hal-Hal yang perlu kita tanggapi apabila kita keracunan adalah:

1. Kenali gejala-gejala keracunan seperti kepala pusing, perut mual, badan menjadi dingin dan lemas. Biasanya gejala ini muncul beberapa saat setelah kita makan atau minum sesuatu.

2. Segera minum susu kental (di situs LSM Kharisma dalam artikelnya yang berjudul Tindakan Pertama saat Keracunan malah melarang menggunakan susu.
“Jangan berikan susu !! Karena banyak racun yang mudah larut dalam susu sehingga racun akan bertambah larut dalam tubuh”)

. Bisa juga minum air putih sebanyak-banyaknya. Air kelapa muda telah terbukti memiliki khasiat sebagai penawar dan pengurai zat racun.

3. Jika ingin muntah segera muntahkan keluar, namun jika tidak beristirahatlah saja sampai kondisi membaik.
“Jika penderita dalam kondisi sadar, usahakan agar muntah. Lakukan dengan cara memasukan jari pada kerongkongan leher dan posisi badan lebih tinggi dari kepala untuk memudahkan kontraksi.”

4. Jika ternyata kondisi masih tidak berubah dalam beberapa jam dan menunjukkan gejala-gejala yang lebih parah semisal kejang-kejang, sebaiknya segera ditangani oleh ahli medis.

TAMBAHAN CATATAN:
“Air santan kental dan air kelapa hijau yang di campur 1 sendok makan garam bisa juga dijadikan obat alternatif Lain nya”

Oleh: ecolifestyleitsme | Mei 18, 2009

PROFIL GUNUNG CIREMAI

PETA KAWASAN GUNUNG CEREMAI

KONDISI FISIK KAWASAN

LUAS KAWASAN :
Berdasarkan SK Menhut No. SK. 424/Menhut-II/2004 tanggal 19 Oktober 2004 seluas + 15.500 Ha, yang terdiri 6.800,13 Ha di Kabupaten Majalengka dan 8.699,87 Ha di Kabupaten Kuningan
TOPOGRAFI :
Berombak, Berbukit, sampai bergunung, Puncak tertinggi mencapai : 3078 M dpl.
IKLIM :
Iklim B dan C, Curah hujan : 2000 – 4000 mm/thn.
GEOLOGI :
Batuan endapan vulkanik tua dan vulkanik muda.
TANAH :
Regosol , latosol, andosol.

BIOFISIK KAWASAN

Taman Nasional Gunung Ciremai termasuk dalam wilayah administratif Kab. Kuningan dan Majalengka dengan luas +15.500 Ha, yang berbatasan langsung dengan 25 desa di Kab. Kuningan dan 20 desa di Kab. Majalengka Hutan di kawasan TNGC sebagian besar merupakan hutan alam primer (virgin forest) yang dikelompokkan ke dalam hutan hujan dataran rendah, hutan hujan pegunungan dan hutan pegunungan sub alpin. Gunung Ciremai merupakan gunung api soliter dengan kawah ganda ( barat dan timur) dengan radius 600 meter dan kedalaman 250 meter.

FUNGSI EKOLOGIS

Habitat Flora Fauna Langka
Ketinggian Gunung Ciremai mencapai 3.078 m dpl merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat. Kelompok hutan dataran rendah ini merupakan habitat flora fauna unik dan langka, seperti Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) dan Macan Kumbang/Tutul (Panthera pardus).

Potensi Hidrologis Kawasan
Berdasarkan inventarisasi BKSDA JABAR II tahun 2006, di dalam kawasn :
– Wilayah Kuningan 156 mata air, 147 titik mengalir sepanjang tahun
– Wilayah Majalengka terdapat 36 mata air produktif dan 7 sungai yang mengalir sepanjang tahun

FLORA

Hutan Gunung Ciremai memiliki + 119 koleksi tumbuhan terdiri dari 40 koleksi anggrek dan 79 koleksi non-anggrek termasuk koleksi tanaman hias yang menarik seperti Kantong semar (Nepenthaceae) dan Dadap Jingga (Erythrina sp). Jenis-jenis anggrek yang mendominasi adalah jenis anggrek Vanda tricolor dan Eria sp, sedangkan jenis anggrek terestial yang mendominasi adalah Calenthe triplicata, Macodes sp, Cymbidium sp dan Malaxis iridifolia.

Secara umum vegetasi hutan Gunung Ciremai didominasi keluarga Huru (Litsea spp), Mareme (Glochidion sp), Mara (Macaranga tanarius), Saninten (Castonopsis argentea.), Sereh Gunung(Cymbophogon sp), Hedychium sp. Ariasema sp. Dan Edelweis (Anaphalissp)(LIPI, 2001).

FAUNA

Satwa langka di kawasan Gunung Ciremai, antara lain: Macan Kumbang (Panthera pardus), Surili (Presbytis comata), dan Elang Jawa (Spyzaetus bartelsi). Jenis satwa lainnya adalah Lutung (Presbytis cristata), Kijang (Muntiacus muntjak), Kera Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Ular Sanca (Phyton molurus), Meong Congkok (Felis bengalensis), Elang Hitam (Ictinaetus malayensis), Ekek Kiling (Cissa thalassina), Sepah Madu (Perictorus miniatus), Walik (Ptilinopuscinctus), Anis (Zoothera citrina) dan berbagai jenis burung berkicau lainnya.

Di kawasan TNGC juga terdapat ± 20 jenis burung sebaran terbatas yang di dalamnya terdapat 2 jenis burung terancam punah yaitu Cica Matahari (Crocias albonotatus) dan Poksai Kuda (Garrulax rufrifons) serta 2 jenis burung status rentan yaitu Ciung Mungkal Jawa (Cochoa azurea) dan Celepuk Jawa (Otus angelinae) sehingga kawasan TNGC menjadi daerah penting untuk burung ( Important Bird Area ) dengan kode JID024 (Bird Life International Indonesia tahun 1998).

ATRAKSI WISATA

Jalur Pendakian

Sebagai gunung tertinggi di Jawa Barat, Gunung Ciremai merupakan salah satu tujuan utama pendakian generasi muda dan pecinta alam dengan rata-rata kunjungan setiap tahunnya diperkirakan mencapai 15.000 orang. Terdapat tiga jalur pendakian yaitu jalur Linggarjati dan Palutungan di Kab. Kuningan serta jalur Apuy di Kab. Majalengka.

Wisata Alam

Panorama alam Gunung Ciremai cukup unik dan variatif serta memiliki nilai estetika yang tinggi seperti pesona sunrise dipuncak Ciremai, hutan alam yang indah, keindahan air terjun di daerah lembah, pemandian alam dan sumber air panas. Wisata alam yang berada di dalam kawasan wilayah Kuningan antara lain

1. Lembah Cilengkrang, Curug sawer, Curug Sabuk ( Pajambon)
2. Telaga Remis dan air deras Paniis (Pasawahan)
3. Curug putri (Cigugur)

Sedangkan di wilayah Majalengka antara lain:

1. Curug Sawer (Argapura)
2. Curug Tonjong dan panorama alam Sadarehe (Rajagaluh)

Wisata Budaya

Bagi para peziarah/wisatawan budaya, kawasan TNGC banyak memiliki tempat yang bernilai sejarah tinggi dan dikeramatkan oleh masyarakat setempat diantaranya : Situ Sangiang (Banjaran), Gunung Pucuk (Argapura), Sumur Tujuh (Cibulan), Sumur Cikayan (Pasawahan), dan Situ Ayu Lintang (Mandirancan).

Wisata Pendidikan

Bagi para peziarah/wisatawan budaya, kawasan TNGC banyak memiliki tempat yang bernilai sejarah tinggi dan dikeramatkan oleh masyarakat setempat diantaranya : Situ Sangiang (Banjaran), Gunung Pucuk (Argapura), Sumur Tujuh (Cibulan), Sumur Cikayan (Pasawahan), dan Situ Ayu Lintang (Mandirancan).

AKSESIBILITAS

Jakarta – Cirebon – Linggarjati
Bandung – Kadipaten – Cirebon – Linggarjati
Bandung – Kadipeten – Majalengka – Maja

TATA TERTIB PENGUNJUNG

1. Pengunjung dengan tujuan wisata dan kunjungan khusus ( pengamatan dan penelitian) dapat menghubungi kantor Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) untuk mendapatkan SIMAKSI (Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi).
2. Tidak mengambil flora dan fauna atau bagian lainnya dari dalam kawasan.
3. Tidak meninggalkan sampah sembarangan di dalam kawasan.
4. Pastikan bara api padam sebelum meninggalkan kawasan.
5. Melaporkan gangguan kawasan kepada petugas Balai TNGC.

KANTOR TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI

KANTOR BALAI TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI
Jalan Raya Kuningan-Cirebon KM 9 No.1 Manislor, Jalaksana
Kuningan 45554
Telp/Fax. 0232-613152

SEKSI PENGELOLAAN TAMAN NASIONAL (SPTN) MAJA
Jalan Kawasan Wisata Linggarjati No. 9 Kuningan 45554
Telp. (6003357)

SEKSI PENGELOLAAN TAMAN NASIONAL (SPTN) LINGGARJATI
Jalan Lengensari Blok Jumat No. 26
Maja Utara, Maja
Majalengka 45461

Baca Selengkapnya..

Oleh: ecolifestyleitsme | Mei 17, 2009

PROFIL GUNUNG MERBABU

Gunung Merbabu

gunung merbabu

Gunung Merbabu (3.142 m dpl), merupakan gunung yang tergolong dalam gunung api tua yang terletak bersebelahan dengan Gunung Merapi yang merupakan salah satu gunung api aktif. Gunung Merbabu mempunyai banyak puncak-puncak bayangan (bukan puncak asli). Karena banyaknya puncak ini seringkali para pendaki mengeluh dan jenuh tapi justru hal inilah yang menjadikan gunung ini menantang untuk di daki.

Puncak Gunung Merbabu terdiri atas dua puncak yaitu Puncak Sarip yang terletak pada ketinggian 3.120 m dpl dan Puncak Kenteng Songo dengan ketinggian 3.142 m dpl. Kedua puncak ini mempunyai panorama alam yang berbeda.

Untuk menuju ke puncak Gunung Merbabu ada 2 (dua) jalur utama; lewat Selo/Boyolali dan lewat Tekelan/Kopeng. Kedua jalur mempunyai medan perjalanan yang berbeda. Kalau kita lewat Selo jaraknya lebih jauh tapi mempunyai panorama yang indah. Pohon – pohon pinus di sepanjang jalan terasa menciptakan kenyamanan selama perjalanan dan bisa memandang lereng Gunung Merapi lebih dekat.

Perjalanan lewat Tekelan/Kopeng jalurnya lebih landai tetapi karena erosi oleh aliran air hujan menyebabkan rute penjalanan menjadi dua yaitu jalur lama dan jalur baru.

Kawasan di sekitar lereng Gunung Merbabu banyak di tanami oleh sayuran pada musim penghujan dan waktu musim kemarau ditanami tembakau. Kualitas tembakau di sini terkenal baik dan menjaditumpuan penghasilan utama penduduk Selo.

Hutan di lereng Gunung Merbabu banyak didominasi oleh pohon cemara dan akasia, dan dihuni oleh Kijang dan monyet.

Jalur Selo

Untuk mencapai Desa Selo yang merupakan desa terakhir yang di lalui oleh kendaraan umum, dari arah Solo kita naik bus jurusan ke Boyolali kemudian naik lagi menuju Selo (20 km) yang terletak pada ketinggian 1.460 m.dpl (lihat jalur pendakian Gunung Merapi lewat selo).
merbabu merapi

Tampak Gunung Merapi meletupkan gumpalan asap, didepannya adalah Gunung Merbabu by thebigdurian

Setelah sampai di Desa Selo kita turun di pasar kemudian berjalan menuju Pos Polisi yang terletak tidak jauh, sekitar 100 m. Jalan menuju kampung terakhir dimulai di depan Pos Polsek ini. Sebelum langsung mendaki mintalah ijin terlebih dahulu di Pos Polisi ini.

Perjalanan kita mulai menuju ke kampung Tuk Pakis yang merupakan Kampung terahkir untuk mencapai puncak Gunung Merbabu. Untuk tiba di kampung ini perjalanan melewati jalanan berbatu melalui Kampung Jarakan (1.580 m dpl) dan kampung Selo Tengah sekitar 1 jam perjalanan dari Pos Polisi.

Dusun Tuk Pakis terletak pada ketinggian 1.800 m.dpl, merupakan perkampungan kecil. Mata pencaharian sebagian besar penduduk dusun ini dengan bertani sayur-sayuran. Untuk persediaan air sebelum mendaki sebaiknya mengambil di kampung ini karena sumber air tidak kita temui lagi sepanjang pendakian ke puncak Gunung Merbabu. Setelah sampai di kampung ini kita bisa bermalam di rumah pak Soenarto atau dirumah Pak Prawiro (juru kunci Gunung Merbabu) dan meneruskan perjalanan pada pagi harinya atau malam hari.

Dari rumah Pak Sunarto/Prawiro kita berjalan menuju ke arah batas ladang dan hutan yang tidak terlalu jauh. Dari batas hutan dan ladang perjalanan di teruskan di jalan setapak yang akan menemui banyak percabangan menuju ke atas tetapi jalanan akan bertemu di satu tempat yaitu di jalan pertigaan pertama.
awan merbabu

Puncak Merbabu tampak dari kejauhan

Dari pertigaan pertama kita menuju ke jalan yang lurus atau ke arah kanan sama saja, mulai akan bertemu di percabangan jalan. Dari percabangan kita ambil jalan ke arah kiri yang melewati sebuah bukit maka kita akan sampai di Dok Jarakan (45 menit), lalu jalan ke arah kanan kita akan sampai di Dok Malang. Perjalanan dari Dok Jarakan ke Dok Malang di butuhkan waktu sekitar 30 menit.

Dari Dok Malang, kita berjalan ke arah kiri sampai ketemu hutan yang agak lebat, belok ke arah kanan, menyusuri pinggiran jurang kita akan sampai di pertigaan Ampel. Kemudian perjalanan diteruskan menyusuri jalanan lurus, lalu ke arah kiri selama 1 jam kita akan sampai di Pos Gopa.,dan kita teruskan menuju ke Batu Gubuk.

Dari Batu Gubuk diteruskan lagi menuju ke Sabana I. Dari Sabana I jalan mulai landai dan kita akan sampai di Sabana II, sebuah padang rumput yang letaknya dilereng Gunung Kukusan. Dari Sabana II kita langsung bisa menuju ke puncak Kenteng Songo (3.142 m.dpl). Dari Puncak kenteng Songo kita meneruskan perjalanan ke puncak Sarip (3.120 m.dpl). Total perjalanan dari Selo sampai ke puncak Gunung Merbabu membutuhkan waktu 7-8 jam dan turunnya 5 jam perjalanan.

Jalur Kopeng
gunung merbabu

Dari Jogjakarta kita menuju ke arah Magelang, kemudian di teruskan ke arah Salatiga, turun di Kopeng (15 Km). Di Kopeng terdapat hotel maupun losmen untuk menginap.

Dari Kopeng perjalanan dilanjutkan menuju Desa Tekelan (1.595 m dpl) selama 1 jam perjalanan, yang merupakan desa terakhir. Di desa ini hendaknya para pendaki melengkapi perbekalan dan mengambil air untuk pendakian.

Dari Tekelan kita menuju ke Pos Bayangan (Pending), melewat kebun penduduk dan hutan pinus lalu diteruskan ke Pos Gumuk, perjalanan membutuhkan waktu 2,5 jam. Dari pos I diteruskan menuju ke pos II (Lempong Sampai) selama 0,5 jam. Setelah sampai di pos II jalan kita teruskan menyusuri hutan heterogen selama 1 jam akan menemui pos III ( Watu gubuk ) dengan ketinggian 2.400 m m dpl.

Ditempat ini kita bisa menikmati pemandangan lebih leluasa karena tidak terhalang pepohonan. Dari Pos III berjalan selama 1 jam lagi kita akan sampai di Pos IV pada ketinggian 2.880 m dpl, dimana terdapat pemancar TVRI. Dari Pos IV perjalanan kita lanjutkan ke Pos V yang membutuhkan waktu selama 0,5 jam perjalanan. Setelah dari pos V kita menuju ke puncak Sarip (3.120 m dpl) selama 0,5 jam per jalanan.

Puncak Sarip adalah puncak kedua setelah puncak Kenteng Songo. Perjalanan dari kopeng sampai ke puncak Gunung Merbabu memakan waktu sekitar 7 – 8 jam dan turunnya membutuhkan waktu sekitar 5 jam perjalanan.

Sebaiknya sebelum mendaki ke Gunung Merbabu kita membawa peta topografi, karena kita akan menemui beberapa puncak, sehingga kita bisa mencocokkan di peta. Bila kita mendaki lewat jalur Selo akan menemui tempat wisata bersejarah yaitu Gua Raja yang terletak 100 meter dari Selo tepatnya di Dusun Jarakan. Tempat ini biasanya di pergunakan untuk kegiatan ritual masyarakat setempat. Musim pendakian biasanya pada bulan Mei – Agustus yang dapat mencapai 5.000 orang untuk setiap tahunnya.

Untuk melakukan pendakian dari jalur Selo kita harus melapor terlebih dahulu ke POLSEK Selo yang terletak di jalan masuk kearah Gunung Merbabu. Bila kita mengalami keadaan darurat kita bisa langsung menghubungi ke kantor Polsek Selo dengan frekwensi 143.79 Mhz atau SAR lokal dengan frekwensi 148.10 MHz yang bertempat di Boyolali.

Untuk jalur pendakian lewat Kopeng-Tekelan kita harus melapor ke posko Gunung Merbabu yang beralamat di Tekelan No. 96, Kopeng, Salatiga. Jalur utama pendakian ke Gunung Merbabu lewat Kopeng banyak terkikis erosi dan biasanya para pendaki lewat jalur alternatif yang di mulai dari pos bayangan, kita menuju arah ke kanan.

Oleh: ecolifestyleitsme | Mei 17, 2009

PROFIL GUNUNG ARGOPURO

Gunung Argopuro 3088m dpl
puncak

Gunung Argopuro terkenal dengan kesan misterinya. Tidak seperti gunung lainnya, sewaktu mendaki gunung ini kita
akan dihadapkan dengan jalan setapak yang membentang dari pinggang pegunungan yang satu kepegunungan yang
lain, pendaki tidak akan segera melihat puncak Gunung Argopuro (pucak utama) dan Puncak Rengganis (puncak yang
palin gpopular didatangi para pendaki). Gunung Argopuro dikelilingi oleh pegunungan dataran tinggi. Mendaki gunung ini
perlu kekuatan fisik serta mental yang baik, karena kondisi medan yang berupa savana yang terbentang menguji
kesabaran serta fisik setiap pendaki.Akan tetapi jika anda beruntung, anda bisa betemu dengan burung merak yang
lumayan banyak populasinya di gunung ini. dan mengenai persediaan air, tidak perlu takut karena banyak terdapat
sumber air.Akses TransportasiGunung yang terletak di Jawa Timur ini tidaklah terlalu sukar untuk akses transportasinya.
Kota yang terdekat dengan gunung ini adalah Probolinggo dan untuk mencapai kota tersebut dari kota Surabaya bisa
pakai bus ataupun kereta api Mutiara Timur yang ke Banyuwangi dan kemudian turun di Probolinggo. Berikut adalah
rincian transportasi ke dan dari gunung tersebut. Transportasi menuju bermi bisa dengan menggunakan bus yang
biasanya mangkal di samping Hotel “BROMO” Probolinggo. Jadwal keberangkatannya hanya dua kali dalam sehari. Bisa
juga naik bus jurusan Situbondo atau Besuki dari termina bus Probolinggo dan turun ditengah perjalanan, tepatnya
dipertigaan atau mesjid Pajarakan. Kemudian berganti kendaraan angkutan desa yang mangkal dipertigaan, dengan rute
Pajarakan – Bremi. Bila ingin menginap dulu di Bremi sebelum mendaki bisa menggunakan villa (penginapan Rengganis)
berbentuk bangunan Belanda (bangunan lamanya) yang tidak jauh dari pos polisi.DARI ATAU MENUJU BERMI
Dengan Bus AC Surabaya – Probolinggo……………………………………………………… Rp. 15.000
Atau dengan Kereta kelas bisnis Mutiara Timur, Surabaya – Probolinggo…………………….. Rp. 20.000
Kereta ini berangkat dari stasiun Gubeng Surabaya dua kali sehari, pagi jam 9.10 dan siang jam 01.00
Jika andadari jakarta lebih mudah bagi anda jika anda naik kereta dari Jakarta menuju stasiun Gubeng. Contoh kereta
BIMA sampai Gubeng sekitar jam 06.30 pagi jadi anda masih punya waktu banyak untuk istirahat.
Naik angkot yang kejurusan Dringu dari stasiun Probolinggo dan turun di Terminal Lama (Pool Bus
AKAS)………………………… Rp. 1.500,-
Dengan Mini bus AKAS dari Probolinggo – Bermi……………………………………………. Rp.10.000DARI ATAU MENUJU
BADERAN
Dengan BUS AC dari Surabaya – Pasar Besuki……………………………………………… Rp. 25.000
Atau dengan Kereta bisnis Mutirara Timur, Surabaya – Probolinggo……………………. Rp. 20.000
kemudian dilanjutkan naik angkot dari stasiun Probolinggo ke Terminal…………….. Rp. 2.000
Kemudian naik bus jurusan Besuki…………………………………………………………… Rp. 10.000
Dari besuki dilanjutkan dengan angkot ke Baderan………………………………………. Rp. 5.000Info tambahan lainnya:
Sewa satu kamar per malam nya di Penginapan Rengganis di desa Bermi Rp.20.000 kamar ini kapasitas untuk 4 orang.
Untuk sewa porter per hari……….. Rp.40.000 – Rp.50.000

Rute Pendakian

JALUR PENDAKIAN DARI ARAH BARATBERMI – TAMAN HIDUP
Jalur pendakian dari Bermi dimulai saat keluar dari Penginapan Rengganis kekiri turun mengikuti jalan dan kemudian
belok kekanan dan nantinya akan melewati Ponsok Pendaki, hanya sayangnya kondisinya tidak begitu terawat dan
tampak kotor. Jalur normal ini sekarang jarang ditempuh oleh para pendaki lokal karena jalurnya sudah semakin curam.
Ada jalur alternatif yang lebih enak untuk dilewati yaitu dari penginapan belok kanan mengikuti jalan dan kemudian
berbelok kearah kiri memasuki ladang penduduk yang banyak ditumbuhi oleh pohon jati (waypoint: 07º 58’
14.5” LS 113º 29’ 44.9” 1046m dpl). Setelah menempuh perjalanan sekitar 5 jam, akan sampai
dilokasi perkemahan dekat dengan Danau Taman Hidup. melewati perkebunan kopi, damar dan kemudian memasuki
hutan tropis, dari sini kita akan sampai dipuncak bukit. Turun beberapa menit dari puncak bukit, jalan bercabang, yang
kiri akan menuju ke puncak Rengganis, dan jalur lurus yang menurun menuju ke lokasi kemah Danau Taman Hidup.
Sebaiknya bermalam di sini karena sumber air yang berikut yaitu AENG KENIK sangat jauh.

TAMAN HIDUP – AENG
KENEK

Pendakaian sebaiknya dimulai sepagi mungkin karena jalur pendakian dari Taman Hidup hingga Cisentor adalah jalur
trek yang terpanjang di gunung ini. Siapkan juga perbekalan air yang cukup untuk diperjalan. Jalur trek yang panjang,
melingkari punggungan dan juga turun naik punggungan cukup menguras tenaga. Setelah melewati sebuah kalimati
yang terletak diatara dua punggungan diatas punggungan ini ada pos “Cemara Lima” (waypoint: 07º 58’
37.4” LS 113º 33’ 22.9” 2456m dpl). Pos ini hanya berupa sebuah permungkaan yang sedikit landai
tanpa pondokan. didepan persis kita bisa melihat puncak bukit Cemara Lima. Dari Taman Hidup ke Aeng Kenek
memakan waktu 6 jam (potong istirahat makan siang 1 jam). Di Aeng Kenek ini ada sungai kecil yang mengalir (Aeng
Kenek artinya air kecil). Dan juga disini kita bisa mendirikan tenda karena ada tempat yang cukup luas bisa menampung
4 tenda untuk tenda kapasitas 3 orang.

AENG KENEK – CISENTOR
Kemudian setelah lewat dari Aeng Kenek jalan setapak akan melewati medan yang melingkar dan naik turun serta terus
memasuki hutan cemara dan tak lama kemudian kita akan bertemu dengan padang rumput Rumput pertama di jalur
Bermi ini. Tiba di Sicentot dalam waktu tempuh 3 jam dari Aeng Kenek. Sicentor merupakan basecamp di jalur segitiga
untuk menuju puncak. Air yang mengalir di Sicentor sangat melimpah untuk berbagai keperluan. Di Cisentor ini ada
sebuah pondok dan areal buat mendirikan tenda yang cukup luas.

CISENTOR – RAWA EMBIK
Sepanjang jalur pendakian menuju Rawa Embik kita akan keluar masuk padang rumput yang banyak ditumbuhi oleh
pohon bunga edelweis hingga setinggi tiga meter. Jika beruntung dan jika anda tidak terlalu berisik selama melewati
padang rumput yang ditumbuhi oleh rumput “gimbal” ini anda akan bisa melihat burung merak. Medan pendakian yang
naik turun dan savana ini tidaklah membosankan untuk didaki. Sekitar 2 jam perjalanan kita akan sampai di Rawa
Embik, disini anda bisa mengisi ulang persediaan air anda. Rawa Embik ini berupa sebuah savanna yang cukup luas.
Hanya sayangnya disini populasi babi hutan cukup tinggi ini terlihat dari banyaknya lobang yang digali oleh babi hutan
yang mencari umbi-umbian dan cacing yang merupakan makannya.

RAWA EMBIK – SAVANA LONCENG
Dari Rawa Embik ke Savana Lonceng tidaklah begitu jauh sekitar 1 jam perjalanan, medannya masih sama dengan
etape sebelumnya. Jalur trek yang melewati savana dan sesekali tanjakan melewati bukit. Setelah melewati sebuah
tanjakan yang cukup curam anda akan sampai di daerah Savana Lonceng. Savana Lonceng ini adalah merupakan
persipangan menuju Puncak Argopuro dan Puncak Rengganis. Menurut cerita Savana Lonceng ini adalah tempat para
pengawal Putri Rengganis menambatkan kuda-kuda mereka.

SAVANA LONCENG – PUNCAK ARGOPURO (3088 m dpl)
Dari pertigaan jalan setapak yang ada di Savana Lonceng ambil yang kekiri melewati savana dan kemudian sampai di
kaki puncak Argopuro, tanajakan cukup curam melewati hutan cemara yang tidak begitu rapat. Puncak utama Argopuro
ini hanya berupa sebuah dataran yang tidak begitu luas. Jarak tempuh dari pertigaan Savana Lonceng hingga sampai di
puncaknya hanya +/- 15 menit. Puncak Argopuro yang banayk ditumbuhi oleh pohon cemara membuatnya menjadi
rindang dan enak sekali untuk beristirahat, akan tetapi pemandangan kehalang oleh pohon-pohon cemara
tersebut.

PUNCAK ARGOPURO – PUNCAK ARCA
Turun dari puncak Argopuro sebaiknya jangan turun lewat jalan naik tadi tapi ada jalan turun diarah yang berlawanan
(jangan ambil jalan turun yang ada disebelah kiri saat kita sampai dipuncak tapi didepannya). Jalur ini akan menuntun
kita menuju puncak kedua tertinggi di pengungan ini, hanya di peta belum ada namanya akhirnya kami menamakanya
dengan PUNCAK ARCA, karena tidak jauh dari puncak ini ada sebuah arca amun sayang sekali sudah tidak ada
kepalanya karena telah digondol oleh para pencoleng benda purbakala. Jika kita perhatikan dengan seksama batu-batu
yang ada di daerah puncak Arca ini rapi teratur tersusun seperti anak tangga dan bangunan. Tak pelak lagi di puncak ini
juga terdapat sebuah candi dulunya hanya sayang karena struktur tanah dan tangan jahil telah menghapuskannya.
Turun dari Puncak Arca, jangan terus mengikuti jalan setapaknya yang turun, setelah tiba dekat dua batu yang tegak
berdiri seperti gerbang lalu berbeloklah kekiri dan turun terus menuju Savana Lonceng. Sebelum sampai di savana,
disebelah kiri akan terlihat kawah mati Rengganis. Jalan setapak akan terus menuntun kita kembali ke pertigaan Savana
Lonceng tadi.

SAVANA LONCENG – PUNCAK RENGGANIS
Hanya butuh waktu 15 menit anda sudah memasuki areal puncak Rengganis yang diselimuti oleh belerang yang
mengeluarkan bau yang tajam. Puncak yang lebih populer dari pada puncak utamanya ini. memang menarik sekali. ada
banyak sekali reruntuhan candi yang bisa anda jumpai. Hanya sayang puncak inipun tak luput dari tangan vandalis yang
telah merusaknya. Konon, dahulu kawasan tersebut merupakan tempat pertapaan seorang raja yang telah turun tahta
dan menjadi seorang pendeta, bersama seorang putrinya bernama Dewi Rengganis yang juga seorang pertapa berilmu
tinggi. di lokasi puncak paling tinggi, terdapat bangunan tumpukan batu yang menyerupai kuburan. bangunan itu dikenal
oleh masyarakat peziarah sebagai petilasan Dewi Rengganis. Jika anda turun kearah belakang anda akan menemukan
sebuah komplek candi yang tinggal reruntuhan namun masih terlihat jelas gerbangnya dan ruang-ruang kamarnya.

JALUR PENDAKIAN DARI ARAH TIMURBADERAN – MATA AIR I
Jalur pendakian dari arah timur ini lebih landai jika dibandingkan dengan jalur dari arah barat. Hanya saja lebih panjang.
Dari desa Baderan hingga pintu hutannya cukup jauh, anda akan melewati perladangan penduduk yang banyak sekali
jalan yang bercabang dan menyesatkan. Pada umumnya pendaki akan menginap di Sumber mata air pertama, jarak
tempuh dari Baderan hingga ke Mata Air pertama sekitar 6 jam. Medan pendakiannya setelah memasuki hutan cukup
landai dan karena kita berada diatas punggungan yang dikiri kanannya membentang jurang yang dalam. Mata Air
pertama cukup jauh dari lokasi camp.

MATA AIR 1 – CIKASUR
Setelah melewati Mata Air pertama, jalur setapak masih sama dan mulai menanjak, dirute ini ada lagi sebuah sumber
mata air yang dikenal dengan sebutan Mata Air II, Sebaiknya anda mengisi persediaan air disini karena hingga ke
Cikasur tidak ada air dan anda akan lebih banyak melewati savana yang terbuka dan terik kena matahari. Setelah turun
dari sebuah punggungan, anda akan sampai di savana pertama untuk jalur Baderan ini. dari sini jalur pendakian akan
terus keluar masuk savana hingga sampai di Cikasur. Dari Mata Air I hingga ke Cikasur butuh waktu tempuh 6 – 7 jam.
Cikasur adalah sebuah Savana yang sangat luas. Dahulu dijaman Belanda di lokasi ini akan dibuat lapangan terbang,
tidak ada keterangan yang jelas kenapa tidak jadi. Disini kita bisa menemukan bekas-bekas bangunan Belanda tersebut
dan jika kita perhatikan Savana ini dari atas bukit jelas sekali memang terlihat ada bekas-bekas runway yang belum jadi
ditengah savana ini. Di Cikasur ini terdapat sebuah pondok kecil. Cukup susah mencari temapt untuk mendirikan tenda
disini karena tebalnya rumput di Savana ini. Tapi didepan Pondok masih bisa menampung maksimal 3 tenda ukuran 3
orang. Di Cikasur ini banyak sekali ditemukan tumbuhan salada air, yang enak sekali dicampur sebagai
sayuran.

CIKASUR – CISENTOR
Perjalanan dari Cikasur menuju Cisentor dimulai dengan mendaki bukit di sebelah kanan savana (didepan sebelah kiri
pondok), terus masuk kedalam hutan dan kemudian bertemu dengan savana lainnya lagi. Kita akan keluar masuk
beberapa savana dan kemudian memasuki hutan yang melipiri punggunan. Setelah sebuah turunan curam kita akan
sampai di tepi sungai Cisentor dan menyeberanginya untuk sampai dilokasi perkmahan dekat pondok. Jarak tempuhnya
dari Cikasur ke Cisentor sekitar 3-4 jam. Jika naik dari Jalur timur ini (Baderan) untuk lokasi camp sebaiknya dilakukan di
Rawa Embik karena jarak yang tanggung dari Cikasur ke Cisentor. Rawa Embik adalah temapt yang pas untuk ngacemp
pada jalur pendakian dari Arah Timur (Baderan). Untuk keterangan jalur kepuncak sama dengan jalur pendakian dari
barat.PerijinanUntuk perijinan pendakian dari jalur Barat (Bermi) cukup dilakukan di Pos polisi Bermi. Dengan
menyerahkan fotocopy KTP ketua rombongan dan menulis buku log pedakian dengan menuliskan nama setiap
rombongan serta rencana pendakian. Sedangakan perijinan untuk jalur pendakian dari timur (Baderan) harus melaporkan
identitas diri untuk dicatat identitas dan tujuan pendakian kepada petugas KSDA Dataran Tinggi Yang Timur, syarat lain
yang harus ada untuk perijinan di Badera adalah surat jalan dari organisasi/club atau bagi kalangan pendaki non club
cukup keterangan surat jalan dari RT/RW. Letak kantor KSDA ini persisi disebelah SD Negeri Baderan. Disini juga bisa
diperoleh informasi mengenai seputar Gunung Argopuro.Tempat MenarikAda beberapa tempat menarik dan mempunyai
nilai sejarah yang terdapat di Gunung Argopuro. Selain itu juga mempunyai pemandangan yang indah, yaitu:Danau
Taman HidupSavana besar Sikasur SAvana Lonceng dan savana-savana lainnya. Puncak Argopuro Puncak ArcaPuncak
RengganisDownload GPS waypoint gunung iniLihat album gunung ini Baca Selengkapnya..

« Newer Posts

Kategori